Liputan6.com, Jakarta – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau disebut Mitratel sedang mengembangkan untuk bertransformasi menjadi perusahaan digital infrastruktur. Mitratel pun mulai menjalankan pembangunan fiber optic kurang lebih 2.000 KM.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, Mitratel saat ini sudah mulai menjalankan pembangunan jaringan fiber optic kurang lebih 2.000 KM.
“Sekarang ini sudah terselesaikan sebesar 30 persen dan kita targetkan dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh bangunan tersebut bisa segera selesai dan bisa digunakan oleh seluruh operator MNO (mobile network operator),” kata Theodorus dalam paparan publik Mitratel, ditulis Sabtu (23/4/2022).
Pembangunan tersebut sepenuhnya menggunakan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
“Kita sepenuhnya menggunakan dana proceed IPO sesuai dengan perhitungan kelayakan yang ada di market untuk penggunaan ataupun pembelanjaan di fiber optic ini,” ujar dia.
Theodorus juga mengatakan, tidak ada belanja modal atau capital expenditure (capex) tambahan proceed yang dipergunakan oleh Mitratel. “Jadi tidak ada capex tambahan di luar proceed yang kami pergunakan,” imbuhnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci menuturkan, total investasi yang digunakan untuk seluruh program fiber optic pada 2022 mencapai Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau disebut Mitratel membagikan dividen 2021 sebesar Rp 966,7 miliar. Dividen itu 70 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp 1,38 triliun.
“Porsi dividen sebesar itu sesuai dengan komitmen Perseroan agar bisa memberikan nilai maksimal bagi para investor,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resminya, Jumat, 22 April 2022.
RUPS Tahunan menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan pada 2021 yang mencapai Rp1,381 triliun, dengan rincian, 5 persen atau sekitar Rp 69 miliar untuk cadangan, 25 persen atau sekitar Rp 345,3 miliar sebagai laba ditahan, dan 70 persen atau senilai Rp 966,7 miliar sebagai dividen.
Pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan Per 12 Mei 2022 sampai dengan pukul 16.15 WIB. Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya pada 25 Mei 2022.
RUPS Tahunan juga telah menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan untuk menyesuaikan masa jabatan anggota direksi dan dewan komisaris menjadi lima tahun dari sebelumnya tiga tahun. Dengan mempertimbangkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta hasil acuan dengan perusahaan terbuka lainnya.
RUPS Tahunan menyetujui untuk mengangkat satu anggota Dewan Komisaris Independen yaitu Rico Usthavia Frans sehingga pada akhir rapat jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi lima orang dengan susunan sebagai berikut:
-Komisaris Utama: Herlan Wijanarko
-Komisaris: Henry Yosodiningrat
-Komisaris: Hadi Prakosa
-Komisaris Independen: M. Ridwan Rizqi R Nasution
-Komisaris Independen: Rico Usthavia Frans
Sumber : liputan6.com